Minggu, 23 April 2017

Laser Flek Hitam di Wijaya Platinum Skincare

Akhirnya saya jadi juga memulai perawatan wajah. Walaupun sebenarnya agak telat ya dengan usia yang mau menginjak 30th, tapi baru dapet hidayah buat ngurus muka. Memang niat udah lama, tapi selalu berpikir beratus-ratus kali, kenapa? Karena udah takut duluan, takut mahal dan takut ketergantungan. Kalau bukan gara-gara disuruh kakakku buat facial kemarin, dan kebetulan kita pergi bareng, mungkin saya nggak akan jadi-jadi pergi ke skincare ini. Yah, saya jadinya ke Wijaya Platinum Skincare, setelah memang beberapa kali cari info di web tentang skincare ini dan kebetulan kakakku pernah perawatan di sana, yah nekat deh ke sini. Begitu masuk  ke WPS, kita bisa langsung lihat ada beberapa resepsionis yang sudah berjaga. Ada juga beberapa orang pasien yang menunggu, dan saya langsung mendaftarkan diri untuk facial. Ditemani kakak dan mama tercinta, setelah saya bilang mau facial, kakak saya nanya ke mbak resepsionisnya apakah ada dokternya juga. Kebetulan dokternya ada, jadi saya mendaftar konsultasi dulu deh sebelum facial. Setelah saya daftar, saya menunggu antrian konsultasi kurang lebih setengah jam. Dipanggil nama saya oleh mbak resepsionisnya, dan saya langsung masuk ruangan konsultasi. Saya konsultasi dengan dokter perempuan, yang setelah pulang, baru diketahui namanya dari struk pembayaran adalah dr. Dian. Dokternya langsung nanya, "Dengan mbak Rinna ya? Ada apa, mau mukanya cerah dan kinclong ya?" Saya ketawa deh sambil agak malu gitu, terus saya bilang ada flek hitam di wajah sebelah kanan saya yang sudah ada sejak saya kuliah which is about 10 tahun yang lalu, sambil saya menunjuk noda flek kecil dua biji yang ada di pipi kanan saya dan flek yang ada di sebelah kiri yang baru muncul agak samar baru-baru ini. Dokternya langsung cek pipi saya pake alat deteksi kulit yang bisa dilihat di monitor. Terus dokternya tanya apakah keluarga saya ada yang punya flek seperti ini juga. Saya mengiyakan, dan memang kata dokter flek saya ini timbul karena faktor keturunan dan hormon. Karena flek hitam di sebelah kanan sudah lama dan terlihat jelas, makan disarankan untuk dilaser. Sedangkan yang sebelah kiri masih bisa dihilangkan dengan perawatan rutin. Untuk biaya laser flek hitam seperti saya, harganya 350K. Setelah saya konsultasi dan menunggu resep perawatan dari dokter, saya kemudian dipanggil lagi oleh resepsionis yang menanyakan facial seperti apa yang saya pilih. Atas saran dokter saya memilih facial organik yang mana facial standar dengan harga 139K. Sempat konsultasi dulu dengan kakak dan mama saya tentang laser,  saya akhirnya memutuskan untuk ambil perawatan ini sebelum bayar. Jrengg total biaya semuanya sekitar 900 ribuan. Akhirnya dipake juga ini uang tabungan, mudah-mudahan worth it.
Setelah bayar kemudian saya dipanggil untuk melakukan facial ke lt. 2. Berhubung ini pertama kalinya dalam hidup saya melakukan facial, jadi agak-agak grogi dan bloon. Singkatnya epik banget waktu diambilin komedo di bagian pipi dan hidung, sampai nangis-nangis bercucuran air mata. Saat fase terakhir di masker, sama terapisnya ditambahkan krim anastesi supaya pada saat dilaser tidak terlalu sakit. Saat masker dibersihkan, saya diminta pindah ruangan untuk melakukan laser, karena pipi saya setelah dipakai krim anastesi belum terlalu terasa, sama mbaknya dipakein lagi itu krim, dan saya harus nunggu lagi 30 menit. Sekitar jam 17.30 saya mulai diambil tindakan untuk laser, sebelumnya dipakein kacamata dulu biar nggak kaget katanya saat dilaser, dokternya juga pake kacamata. Dokternya tanya, "ini yang dilaser ada tiga kan?" Lalu saya jawab dengan heran, "Hah,, tiga? Dua kali dok?" Kata dokternya, "Ahh jangan ngeles", sambil nanya ke mbak terapisnya,"ini tiga kan sama yang ini?" sambil nunjukin bagian bawah pipi. Terus mbak terapisnya bilang, "Iya sama yang ini juga." Karena biar cepet saya bilang "Ohh iya kali ya." Soalnya udah pake kacamata juga, udah siap, walaupun masih heran yang flek ketiga di pipi bawah yang mana lagi. Deg-degan juga pas mesin udah siap, setelah Bismillah akhirnya mulai bunyi tuh alat laser 'Pret, pret, pret' kayak dicepret karet rasanya, memang nggak terasa sakit, tapi ada bau-bau gosong gitu. Singkat banget, paling 1 menit. Setelah itu selesai deh. Dokternya bilang, setelah dilaser, selama tiga hari jangan pakai krim atau sabun muka dulu. Setelah keropeng-keropeng mulai terkelupas dengan sendirinya, konsultasi lagi ke WPS. Sebenarnya saya lupa juga, dokternya bilang setelah terkelupas atau setelah dua minggu, agak nggak fokus. Tapi saya akan balik lagi di minggu depan aja untuk lihat progress. Heuheu.. setelah selesai, saya ngaca dulu penasaran flek yang ketiga itu apa. Setelah lihat, hikss tahi lalat aku disangka flek?! Kena laser lah! Aduhh, yahh gimana lagi, untung tapi masih ada tahi lalat tersisa di sebelahnya. Saya turunlah ke lantai dasar untuk ambil serangkaian perawatan yang sudah disiapkan sesuai resep dr. Dian untuk jenis kulit seperti aku.Karena belum boleh pakai apa-apa dulu setelah laser, jadi sepertinya saya harus bersabar untuk memulai sampai keropeng bekas laser ini terkelupas. Ohh iya, setelah laser, saya tidak pakai masker penutup untuk menghindari debu, karena nggak ada persiapan dan niat sebelumnya,  mana pulang naik angkot, tapi cuek aja deh. Cuma ditutup pake tissue  (jangan dicontoh ya). Sekian cerita first day aku perawatan di Wijaya Platinum Skin care. Kesan yang saya dapatkan di WPS yaitu service yang baik, mulai dari resepsionis, dokter dan terapis. Semuanya ramah dan komunikatif.

*hasil laser hari pertama

*dari kanan ke kiri (sebelum, setelah laser, 3 minggu setelah)

bekas laser masih merah, kata dokternya proses warna kembali rata dengan warna wajah pada setiap orang berbeda, ada yang 1 bulan, 3 bulan, dll.

Sabtu, 04 Februari 2012

Elizabethtown

Elizabethtown adalah film Hollywood yang bergenre komedi-romantik. Film ini dibintangi oleh salah satu aktris dan aktor favorit saya yaitu Kirsten Dunst dan Orlando Bloom. 


Saya suka akting Kirsten Dunst yang selalu terlihat alami, termasuk gayanya yang santai dalam film ini.

Biasanya juga, selain memperhatikan gaya berpakaian, saya suka terinspirasi dengan beberapa kutipan kata-kata film yang saya tonton. Beberapa diantara quotes yang saya suka dalam film ini adalah:




~ "Trust me, everybody is less mysterious than they think they are."

Terkadang kita mudah menyimpulkan karakter seseorang, padahal kita belum kenal orang tersebut. Bisa saja seseorang yang terlihat misterius sebelumnya, ternyata setelah kita ajak ngobrol, faktanya dia malah cerewet, garing atau pemalu.

~ Men see things in a box. And women see them in a round room.

Saya nggak tau maksudnya apa, tapi mungkin laki-laki lebih melihat segala hal dengan terstruktur dan fokus, sementara perempuan berfikir tidak beraturan dan bebas.

I'm just wondering if this whole thing is better on the phone.


Hmmm, ngerasa nggak sih terkadang pembicaraan terasa lebih seru ditelfon, dibandingkan pada saat ngobrol langsung? Katanya kalau kita sudah merasakan hal ini sebenarnya kita sedikitnya sudah merasakan efek buruk dari teknologi, alienasi.

~ Yes, I may be embarrassing myself, but I'm just going to say it.I like you!

Terdengar jujur, tapi bagus kata-katanya, to the point.